Freedom Jazz: Pertemuan KJK ke 100

100 Kali sudah, Komunitas Jazz Kemayoran (KJK) telah mengadakan pertemuan bulanannya. Berarti sudah 8 tahun 4 bulan usianya kini. Dan tidak terasa juga sudah 1 tahun, KJK mengadakan pertemuannya di Wisma Proklamasi, Jl. Proklamasi No. 41 Jakarta Pusat @freedominstitute1 Tempat yang begitu asri, dan sangat cocok sekali untuk kegiatan sebuah komunitas seperti KJK ini. Dan yang terpenting Freedom Institute dan KJK memiliki visi dan misi yang sama. Ini membuat KJK seperti di rumah sendiri dan terasa sekali disupport, diapreasiasi di saat main dan tidak main.

Pertemuan seperti biasanya dimulai pada pukul 1 siang. Kali ini ada sesuatu yang berbeda. Yang biasanya, pada pukul 13.00-15.00, adalah acara Nonton Bareng, selama 2 jam penuh, dan diputarkan film Jazz yang langka, tentang sebuah tokoh, atau cerita cerita yang berkaitan dengan perkembangan dan sejarah jazz. Kali ini yang diputar adalah film “Beben Jazz- Totalitas sebuah pengabdian” (wah, film tentang saya nih). Ini adalah film dokumenter yang dibuat oleh Mega dan kawan-kawan, anak KJK dari IBN (INSTITUT BISNIS NUSANTARA). Awalnya film ini adalah, sebuah tugas dari kampus, jurusan broadcasting, dan ternyata menurut mereka film ini bisa inspiratif bagi yang menontonnya. Jadi saat mereka meminta ijin untuk diputarkan di Freedom Institute, saya bilang, kalau itu bisa bermanfaat boleh, kalau tidak Jangan, nanti kesannya saya narsis.

Jadi 30 menit awal acara kita nonton bareng film tersebut, lalu kemudian dilanjutkan dengan sebuah acara diskusi dengan judul “Jazz Industri” selama 90 menit. Ternyata acara yang seyogyanya selesai pukul 15.00, mundur menjadi 15.20. Diskusi demikian seru diikuti tidak kurang dari 30 orang yang antusias. Mereka  mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik dan seperti nya ini akan menjadi acara baru yang rutin, yang selalu ada pada setiap pertemuan KJK. Dan tentunya dengan tema-tema lain yang menarik dan bermanfaat.

Usai nonton film bareng dan diskusi seputar musik, yang beragama Islam kita sama sama melakukan Sholat Ashar berjamaan dulu.  Usai itu, acara dilanjutkan dengan pertunjukkan musik. Tidak kurang dari 11 Group sudah mendaftarkan diri.

Sebagai penampil pertama adalah group bernama “AURORA VILLE”. Inilah group Mas Arief dan kawan-kawan, yang rajin sekali mengikuti jam session di mana ada pertunjukkan Jazz berlangsug. Dan Mas Arief selalu hadir di mana mana, mengikuti perkembangan Jazz. Ia seorang penggila Jazz sejati. Dan kali ini Mas Arief tidak hanya hadir dan jam session, tapi dia membentuk sebuah band yakni Aurora Ville yang beraliran swing. Asyikkk juga. Dan seru menyaksikan seorang Hobbiest yang tadinya hanya menonton sekarang bisa benar- benar tampil di atas panggung. Demikianlah yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan KJK. KJK adalah salah satu tempat mewujudkan mimpi, di mana di dalam dunia jazz semua bisa dilakukan asal ada kemauan. Dari sekedar nonton hobby saja, akhirnya belajar hingga membentuk sebuah band dan bisa tampil, dan bahkan lebih jauh lagi bisa tampil melalui KJK dalam event yang bertaraf lebih besar dalam skala nasional maupun internasional. Aamiin. Dan Mas Arief dengan Aurora Ville salah satu contohnya.

Kemudiaan penampil kedua adalah “EXITO” yang beraliran Swing namun lebih modern cenderung ada beberapa nomor yang modern Jazz, Pop Jazzy. Dan ini adalah formasi baru mereka. Sebelumnya Exito hanyalah sebuah Trio yang terdiri dari gitar, bass dan vocal, kini Exito hadir dengan Saxophone. Indra yang tadinya adalah seorang Gitaris, di dalam group ini dia bermain saxophone. Kemudian Ricthie tetap pada gitar dan Ferry pada bass. Kedua pemain ini adalah anggota asli, awal dari Exito. Kemudian pada Vokal ikut bergabung Satria seorang hobbiest jazz dan insinyur  tatakota, dan saya kenal juga dia sebagai penyiar yang sering siaran Jazz bareng saya di Green Radio. Kini benar benar tampil sebagai Jazz Vocalist dengan suara khasnya.

Sebagai penampil ketiga adalah, “DEVARA”. Devara adalah nama dari leader bandnya, Devara. Boleh dibilang group ini sebenarnya lebih beraliran Blues, dan yang menarik, bassistnya adalah Daniel yang masih duduk di Bangku SMA kelas II. Setahu saya dia tadinya bermain Jazz. Kini Daniel lintas genre berada di sebuah band blues. Dan ternyata Daniel pun sudah kerap bermain dalam event seperti gathering, wedding, dll. Di mana dalam event tersebut Daniel mendapatkan honor. Jadi dia sudah merasakan, musik selain menjadi mobby dan kecintaan, ternyata juga bisa menghasilkan uang.

Penampil keempat, “LIVE AT WONDERLAND” dan ini adalah, kalau tak salah, penampilan ke-5 LAW di dalam acara bulanan KJK yang sudah 100 kali diadakan. LAW kini selalu tampil dengan vokalisnya Ade, di mana pada formasi awalnya Janet yang bertindak sebagai vokalis. Dan group ini sudah 3 tahun lalu saya kenal, dan sejak pertemuan pertamanya dengan KJK, group ini terus melesat berkembang, dan kini sudah menjadi salah satu andalan Beben Jazz Management (kordinator band-band KJK) dalam event-eventnya. Kini LAW bermain secara regular di Kuningan City, Winecellar, dan Starbuck caffe, tempat-tempat yang dikelola oleh beben jazz management. Terima kasih LAW telah membantu KJK dan beben jazz management selama ini. Terus berkarya.

Penampil kelima “Revival Generation Project” RGP, band yang beraliran fusion, yang mencoba menggabungkan Jazz dengan Etnik, dan pernah menjadi 3 terbaik di dalam kompetisi JAZZ GOES TO CAMPUSS. RGP juga sering membantu KJK dan beben jazz management di dalam event-eventnya. Mereka juga bermain regular di Starbuck caffe, Kuningan city, dan pernah bermain di Black Cat juga. Menarik, mereka terus berkembang. Kecintaan mereka akan jazz tidak bisa diragukan kembali, meskipun usia mereka masih relatif muda, terutama Bayu sang Drumer yang masih duduk di Bangku SMA. Selalu menarik melihat penampilan mereka. Dan mereka juga telah membuat beberapa karya sendiri yang pada KJK ke 100 mereka mainkan.

Penampil keenam “Hodierna Quartet”, adalah group lainnya dari Nado gitarisnya RGP yang lebih nge-Swing katanya. Bedanya, kalau di Hodierna, ada Nadya pada Piano, dan Tanpa Vokalis. Menarik, dan KJK terbukti dapat menjadi wadah aspiratif, wadah eksperimen para jazzer muda untuk menuangkan ide-ide kreatifnya, dan mereka tidak sungkan untuk melakukan itu.

Penampil ketujuh “SQUARTET”. Kalau ini adalah group lainnya dari Ria, vokalisnya RGP, dan ini adalah penampilan ke 3 dari mereka di KJK. Di dalam group ini Ria menggunakan vocal effect, dan cukup unik group ini cenderung dari jazz agak-agak menuju Progressive Music. Dan bisa jadi ini adalah karena koloborasinya Ria dengan David sang gitaris yang memang saya kenal menyukai progressive music. Dan saat ini juga SQuartet sedang bermain regular di Winecella La Piazza Kelapa Gading membantu beben jazz management.

Penampil kedelapan adalah “FOUR SEASONS”. Ini adalah penampilan perdana dari Four season

meskipun beberapa dari personil pernah main juga di acara KJK, dan sebagian besar anggotanya masih muda belia.  Mereka adalah siswa dari SMM Percik, Sekolah Menengah Musik Perguruan Cikini. Jadi luarrr biasa. Indonesia sebenarnya sudah memiliki beberapa SMM. Tinggal selanjutnya diperbanyak, dan terus ditingkatkan mutunya, karena bisa jadi dari merekalah akan lahir musisi Indonesia yang luar biasa yang dapat mengharumkan nama Bangsa, dari berbagai aliran musik. Dan di beberapa lagu mereka berkoloborasi dengan Alto Femmes, kelompok vocal yang terdiri dari 11 wanita. Luar biasa, terus berkreasi.

Penampil  Kesembilan, adalah “JOJO and MINIZTRI”. Group ini boleh dibilang kumpulan anak anak muda yang memang sudah tergila gila, jatuh cinta dengan Jazz. Jojo sang vokalis, sampai rela pindah dari tempat asalnya Purwokerto, untuk tinggal di Jakarta. Kuliahnya juga pindah demi perkembangan musik Jazznya yang memang sudah sangat mengakar di jiwanya. Dan Jojo akhirnya bergabung bersama Rimbun Cs. Drumer muda yang juga tidak kalah gilanya dengan Jojo, yang lagi berjuang terus nge-jazz kan kampusnya sekarang.  Terus berjuang Rimbun, dan terus belajar untuk Jojo dan Rimbun cs. Dan sudah pasti mereka di KJK 100 membawakan Swing yang menjadi kecintaan mereka, benar-benar “Swing Kid” mereka. Salutt.

Penampil Kesepuluh, adalah  “Beben Jazz and Inna Kamarie”. Ya, ini saya sendiri. Kangen juga untuk benar benar main di KJK, meskipun pasti saya selalu menjadi host dalam setiap acara KJK. Tapi bermain adalah hal yang berbeda, apalagi kali ini saya main bersama Vokalis yang sangat Luarrrr biasa, Inna Kamarie sang istri, yang sangat bagus bernyanyi apa saja. Dan terkenal dengan Scat singinnya yang khas. Dan kami juga ditemani  oleh Ricky pada Bass, yang selalu setia menemani saya di Beben Jazz and Friends. Dan menariknya Inna Kamarie, selain bernyanyi dia juga sambil bermain cajoon, dan saya pada Gitar pastinya. Kami membawakan 4 lagu malam itu. Lagu pertama Summertime (George Gershwin), kedua Dindi dari A.C Jobim, ketiga Lullaby of birdland dan terakhir Just the two of us (Grover Washington Jr.). Di lagu terakhir ikut bergabung juga Joe Abdul pada Vokal yang beduet dengan Inna Kamarie. Sangat berbahagia sekali kita malam itu, terutama Inna Kamarie yang kangen banget bernyanyi Jazz, karena belakangan Inna Kamarie sedang sibuk melakukan Tur bersama Piyu , melakukan   Promo untuk single “Firasatku” Karya Piyu. Sesibuk sibuknya, tetap ketika luang Inna Kamarie selalu menyempatkan dirinya untuk Jazz, serasa pulang ke kampung jiwanya setiap menyanyikan Jazz.

Dan sebagai penampil terakhir adalah M.I.N.D sebuah group jazz yang sangat bagus.  Nama groupnya adalah singkatan dari nama nama personilnya, M adalah Miggi pada gitar yang kadang bernyanyi juga, I Adalah Iwan sang drumer, N adalah Nicolous saxophone, dan D adalah Demank. Dan ini adalah penampilan ke-3 mereka di KJK. Dan selalu menarik. Mereka begitu apik dan serius memainkan semua nomor lagu, dan beberapa adalah karya dari mereka sendiri. Bagus Sekali, Terus berkarya MIND, kami selalu menunggu penampilan dan karya karya baru dari Kalian.

Tepat jam 21.00 ketika lagu terakhir dari MIND selesai. Dan rasanya sudah begitu puas. KJK 100 merupakan Halal Bihalal juga bagi kami, karena sebelumnya pada KJK 99 memang masih dalam suasana masih Ramadhan, kemudian Lebaran. Nah pada KJK 100 inilah kita baru bertemu kembali dan bersilaturrahmi lewat Jazz. Terima kasih Freedom Institute yang selalu mensupport kegiatan kami dengan tulus Ikhlas.  Tidak ada support yang lebih bernilai selain support yang tulus tersebut. Dan jangan lupa, yang tidak sempat hadir, bisa melihat keseluruhan penampil di Youtube, sebuah dokumentasi luar biasa, yang dilakukan, dan selalu dibuat oleh Freedom Institute. Terima kasih.

Sampai berjumpa dalam pertemuan KJK Yang ke-101, Tetap nge-Jazz, dan sesungguh jazz dan musik harusnya membuat manusia menjadi lebih baik. Amiin.

 

1 September 2012 

Salam,

Beben Jazz

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.