Pengalaman-pengalaman Spiritual dalam Perspektif Neurosains: Interkoneksi “Roh” dan Otak

Oleh Dr. Ioanes Rakhmat (HP 082 1220 15570)
(peminat sains, dengan latarbelakang kajian agama dan sejarah)

Neurosains (atau neurobiologi) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari otak dan sistem saraf di dalamnya, yang mengatur cara dan wilayah kerja sel-sel saraf yang dinamakan neuron, dalam hubungannya dengan seluruh tubuh manusia dan keadaan mental.

Jika neurosains menganalisis dan menjelaskan berbagai pengalaman keagamaan sebagai pengalaman-pengalaman yang dimunculkan oleh sistem neurologis dalam otak manusia karena dipicu oleh berbagai kondisi internal dan eksternal, lepas dari ihwal apakah dunia supernatural itu ada atau tidak ada, maka bidang ilmunya dinamakan neuroteologi. Jadi, semua hal yang dikemukakan dalam tulisan ini berada dalam wilayah kajian neuroteologi.

Dalam tulisan ini beberapa pengalaman spiritual, khususnya pengalaman-pengalaman yang paling umum diklaim dialami orang, akan disorot. Isi dan bentuk pengalaman-pengalaman ini akan dikemukakan lebih dulu, sesudah itu pandangan neurosains atas pengalaman-pengalaman ini akan dikemukakan. Dampak-dampak pengalaman ini, baik yang positif maupun yang negatif, pada kesehatan mental subjek-subjek yang mengklaim pernah (atau sering) mengalami, juga akan dikemukakan.

Gambar 1: bagian-bagian besar organ otak manusia. Empat korteks besar yang berada di bagian atas otak (disebut higher brain, otak atas), terdiri atas frontal lobe, parietal lobe, occipital lobe, dan temporal lobe. Sedangkan bagian-bagian yang terletak di bawah (disebut lower brain, otak bawah) terdiri atas medulla oblongata, pons, dan otak tengah (midbrain). Jika terjadi sesuatu yang menyebabkan otak atas tak berfungsi atau mati, otak bawah masih bisa berfungsi. Jika seluruh lipatan dan lekukan otak atas dibuka dan dibentang, luasnya sampai dua halaman kertas koran besar.

 

 

Gambar 2: gambar diperbesar satu sel saraf (neuron) dalam otak manusia, yang jumlah keseluruhannya ada 100 milyar sel

 

Pengalaman Dekat Kematian (PDK) (Near-Death Experience/NDE)/1/

Orang-orang dari berbagai latarbelakang kebudayaan dan keagamaan dilaporkan sering mengalami apa yang disebut sebagai pengalaman-pengalaman perithanatik (dari kata Yunani perithanatos) atau pengalaman-pengalaman “dekat kematian” (atau “menjelang kematian”). Meskipun ada beranekaragam latar belakang, namun semua pengalaman ini memiliki ciri-ciri umum.

Ciri-ciri umum

(1) Muncul cahaya terang yang sangat kuat. Kadangkala cahaya yang sangat kuat ini (namun tak menyakitkan) memenuhi ruangan dalam kamar. Dalam kasus-kasus lainnya, si subjek melihat suatu cahaya yang dirasakannya menampilkan entah surga atau Allah;

 

 

makalah unduh

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.