Kunjungan Presiden Liberal Internasional ke Freedom Institute

Presiden Liberal Internasional, Lord Alderdice, mengunjungi Freedom Institute, Rabu, 3 Mei silam. Kunjungan itu merupakan bagian dari kegiatan Alderdice di Jakarta dalam memantau langsung perkembangan politik mutakhir di Tanah Air. Di Freedom Institute, anggota the House of Lords itu, berdiskusi tentang perjalanan dan tantangan Liberalisme di dunia.Dalam diskusi informal yang dipandu Hamid Basyaib dari Freedom Institute itu hadir beberapa tokoh dan aktivis dari berbagai organisasi seperti JIL, Ma'arif Institute, Fatayat NU, LSI, dan LP3M-UI. Alderdice juga ditemani oleh Jasper Veen, Sekretaris Jenderal Liberal Internasional, Hubertus von Welck, Kepala Regional Friedrich-Naumann-Stiftung (FNS) untuk wilayah Asia Tenggara, dan Dr. Rainer Adam dari FNS Jakarta.

Dalam diskusi itu, Alderdice menceritakan mengapa dirinya terlibat dalam gerakan liberal dan mengapa ia bertekad menyebarluaskan gagasan-gagasan liberal ke dunia internasional. Dia menjelaskan bahwa banyak orang salah dalam memahami liberalisme, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di negara maju seperti Amerika Serikat. "Untuk sebagian orang Amerika," jelasnya, "Liberalisme sama buruknya dengan Komunisme." Padahal, menurutnya, liberalisme bertujuan sangat mulia, yakni ingin memperjuangkan kebebasan manusia sebagai hak paling asasi.

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.