Penghargaan Achmad Bakrie 2005

Freedom Institute hendak mengusahakan lingkungan yang menyebarkan keperintisan di bidang pemikiran sosial dan kesusastraan. Usaha ini merupakan bagian dari tujuan Freedom Institute yang lebih luas, yaitu memajukan kehidupan intelektual di Indonesia. Salah satu visi dasar lembaga ini adalah bahwa kehidupan pemikiran yang bebas, sarat dengan perdebatan yang produktif, penuh antusiasme, dan dilandasi oleh integritas intelektual yang tinggi merupakan unsur penyubur kehidupan demokrasi. Dengan kata Lain, kehidupan pemikiran yang subur dan bebas adalah modal sosial bagi demokrasi di Indoensia.

Tradisi penghargaan atas karya pemikiran dan penciptaan artistik sudah menjadi praktik lazim dalam dunia intelektual. Penghargaan berskala internasional seperti Hadiah Nobel selalu menjadi impian para perintis pemikiran dan penciptaan di seluruh dunia. Tradisi serupa juga di kenal di Indonesia, meski belum mangakar dan mencapai reputasi yang kokoh. Kita mengenal, antara lain, penghargaan tahunan oleh Yayasan Buku Utama untuk buku-buku terbaik dalam berbagai bidang. Sejumlah lembaga atau pribadi di beberapa daerah juga merintis pemberian penghargaan yang serupa, khususnya di bidang kesusastraan.

Freedom Institute mencoba meneruskan tradisi pemberian penghargaan di bidang kreativitas akal budi ini dengan Penghargaan Achmad Bakrie, yang diberikan setiap tahun pada Agustus, bulan kemerdekaan negeri kita. Pengharagaan untuk "prestasi seumur hidup" ini diberikan untuk dua kategori: prmikiran sosial dan kesusastraan.

Penghargaan Achmad Bakrie pertama kali diberikan pada 2003, dengan pemenang Ignas Kleden untuk pemikiran sosial dan Sapardi Djoko Damono untuk kesusastraan. Pada 2004, penghargaan yang sama dianugerahkan kepada masing-masing Nurcholis Madjid dan Goenawan Mohamad. Penghargaan Achmad Bakrie 2005 diberikan kepada Sartono Kartodirdjo dan Budi Darma, masing untuk pemikiran sosial dan untuk kesusastraan. Tahun ini pula Freedom Institute memberikan penghargaan khusus bidang Kedokteran untuk Sri Oemijati.

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

Related Articles