Perpustakaan Freedom Institute untuk Menyebarkan Ide

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sekitar 10 tahun menempati sebuah rumah untuk kantor dan sekaligus perpustakaan kecil di Jalan Irian 8, Menteng, Jakarta, Jumat (29/10/2010), Freedom Institute (Center for Democracy, Nationalism, and Market Economy Studies) menempati gedung baru yang megah di lantai dasar Wisma Proklamasi, Jalan Proklamasi 41, Jakarta Pusat.

Wakil Presiden Boediono beserta istri Herawati Boediono, meninjau perpustakaan dengan koleksi buku 12.000 judul itu, sebelum meluncurkan kembali perpustakaan Freedom Institute, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti. " Dengan meresmikan dan meluncurkan kembali Perpustakaan Freedom Institute, utang saya lunas," ujar Boediono, sedikit kelakar.

Utang dimaksud adalah, saat kampanye pemilihan presiden 2009 lalu , pasangan calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan calon Wakil Presiden Boediono, yang kemudian memenangkan pemilihan presiden wakil presiden 2009, banyak dibantu Rizal Mallarangeng.

Boediono berharap perpustakaan Freedom Institute lebih dikenal publik dan diakses lebih banyak pengunjung. " Dan sekaligus melahirkan intelektual-intelektual muda dengan pemikiran-pemikiran yang brilian untuk memajukan bangsa Indonesia," tegasnya.

Direktur Esksekutif Rizal Mallarangeng mengatakan, Freedom Institute bermula dari sebuah keinginan untuk membangun lembaga pemikiran yang dapat menampung gagasan dan semangat kebebasan. "Keinginan itu kemudian mendapat dukungan sejumlah intelektual muda. Aburizal Bakrie, yang ketika itu Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menyatakan kesediaannya mendanai lembaga tersebut," ungkapnya.

Misi utama Freedom Institite, kata dia, aadalah menyebarkan ide yang dalam hal ini dilakukan lewat beragam kegiatan seperti diskusi publik, seminar, wawancara radio, lokakarya, penulisan artikel, penulisan dan penerjemahan buku. Kegiatan-kegiatan lain seperti penyelenggaraan perpustakaan publik, pelatihan, serta pemberian penghargaan, merupakan bentuk lain dalam penyebarluasan dan apresiasi terhadap kebebasan.

"Freedom Institite percaya bahwa kebebasan politik akan melahirkan demokrasi, sementara kebebasan ekonomi akan melahirkan kesejahteraan bagi masyarakat," tandas Rizal Mallarangeng.

Sampai sekarang, freedom Institute sudah menerbitkan 50 judul buku, yang tiga di antaranya, diberikan kepada Wapres Boediono sebagai cendramata.

Kompas.com - Jumat, 29 Oktober 2010

 

 

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.